MUAROJAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Adiwangsa Jambi berkolaborasi dengan SMK Negeri 9 Muaro Jambi untuk menyelenggarakan pelatihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan soal-soal serupa dengan soal Programme for International Student Assessment (PISA).
Kegiatan ini diikuti oleh guru dari berbagai mata pelajaran, termasuk Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Penyerahan training Kit kepada peserta secara simbolis--
Program ini berlangsung dari Juli hingga Desember, melalui tahapan persiapan, observasi, sosialisasi, pelatihan/workshop, pendampingan, monitoring, dan evaluasi.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dian Fitra, S.Pd., M.Pd., dan didukung pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK).
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMK Negeri 9 Muaro Jambi, Ibu Ir. Inggit Gunarsih, S.Pd., menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan guru dan siswa menghadapi tantangan global. "Kami ingin siswa-siswi kami tidak hanya mahir dalam aspek teknis, tetapi juga mampu berpikir kritis dan menganalisis situasi secara komprehensif, seperti yang diukur dalam studi PISA," ujarnya.
Pemaparan materi 1 oleh Dian Fitra, S.Pd, M.Pd--
Peserta pelatihan, seperti Ibu Melinda Yusri Rizki, S.Pd., guru Matematika, merasakan manfaat signifikan dari kegiatan ini.
"Pelatihan ini memperkaya wawasan kami dalam menyusun soal yang menguji pemahaman konsep serta kemampuan siswa menyelesaikan masalah kontekstual," ungkapnya.
Tego Lasdi, S.Pd, guru Sains, menambahkan bahwa pelatihan ini membuka cakrawala baru dalam pembelajaran kontekstual, memudahkan siswa memahami konsep melalui aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Pendampingan setelah pelatihan diharapkan memastikan guru-guru mampu menerapkan pengetahuan di kelas masing-masing.
Pemaparan materi 2 oleh Husni Dewi Syafutri, S.Pd, M.Pd--
Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan prestasi siswa SMK Negeri 9 Muaro Jambi di tingkat lokal dan nasional.
Soal serupa PISA yang dikembangkan diujicobakan kepada siswa.
Beberapa soal yang diuji mencakup literasi membaca dengan konteks Putri Pinang Masak dan literasi matematis dengan konteks Kayu Manis dan Kopi. Siswa merasa soal tersebut dekat dengan kehidupan sehari-hari.
"Soal-soal ini menuntut kita untuk berpikir bagaimana menerapkan ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya menghafal rumus," ujar Ningsih.
Siswa lain, Suratmi, mengungkapkan bahwa cerita dalam bacaan soalnya merupakan cerita rakyat khas Jambi.
Foto bersama usai kegiatan--
“Cerita seperti ini sudah jarang dibaca oleh siswa, terutama dalam buku-buku pelajaran,” katanya.
Ini menjadi kesempatan bagi guru untuk mendesain instrumen evaluasi yang mengangkat konteks lokal, memperkaya pembelajaran dan relevansi materi bagi siswa. (*)