Pemerintah Siapkan Bantuan Kualifikasi untuk Guru yang Belum Sarjana

Mendikdasmen Abdul Mu'ti --

YOGYAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah merancang skema bantuan bagi guru yang belum memiliki kualifikasi pendidikan minimal sarjana atau diploma 4 (D4).

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik di Indonesia.

Saat memberikan sambutan secara daring dalam acara Pelepasan Lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2024 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Minggu, Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa berdasarkan data kementerian, lebih dari 249.000 guru di Indonesia masih belum berpendidikan D4 atau S1.

"Pemerintah berkomitmen untuk memulai program bantuan ini pada tahun 2025 agar lebih banyak guru bisa memenuhi kualifikasi akademik yang dipersyaratkan," ujar Abdul Mu'ti.

Untuk menyukseskan program ini, kementerian akan bermitra dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di perguruan tinggi yang telah terakreditasi unggul.

BACA JUGA:Sekolah Swasta Dilibatkan untuk Ciptakan Kesetaraan Pendidikan, Ini Alasan Mendikdasmen

BACA JUGA:Kemendikdasmen Libatkan Sekolah Swasta dalam SPMB untuk Akses Pendidikan yang Lebih Merata

Menurutnya, guru yang mendapatkan pendidikan dari institusi berkualitas akan memperoleh pengalaman pembelajaran yang lebih baik.

Selain peningkatan kualifikasi akademik, kementerian juga akan menghidupkan kembali berbagai program pelatihan bagi tenaga kependidikan.

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keilmuan, tetapi juga membekali guru dengan keterampilan sebagai konselor dan pendamping bagi murid dalam menghadapi tantangan kehidupan.

“Guru harus bisa menjadi mentor, sahabat, dan tempat berbagi bagi murid. Sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga harus menjadi rumah kedua yang nyaman bagi anak-anak,” jelasnya.

Lebih lanjut, kementerian juga tengah merancang sistem pelaporan kinerja guru yang lebih fleksibel.

Beban mengajar 24 jam per minggu bisa dikombinasikan dengan berbagai aktivitas lain seperti bimbingan konseling, pengabdian masyarakat, serta kegiatan akademik dan sosial lainnya.

BACA JUGA:Mendikdasmen Sebut UN Format Baru Dimulai November 2025, Tidak Lagi Tentukan Kelulusan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan