JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pendidikan akan menjadi prioritas utama dalam alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dalam Kabinet Merah Putih.
Hal itu disampaikan Presiden dalam pidatonya di hadapan perwakilan guru se-Indonesia serta pejabat terkait, pada peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Velodrom, Jakarta Timur, Kamis sore.
"Kami menempatkan pendidikan nomor satu dalam APBN kita," ujar Presiden, yang juga menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk mengentaskan kemiskinan dan mendorong kebangkitan bangsa.
Prabowo menyadari bahwa pendidikan adalah kunci kebangkitan bangsa Indonesia. Menurutnya, bangsa Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain bangkit, karena masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Pendidikan, katanya, memiliki peran sentral dalam upaya menghilangkan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dalam pidatonya, Presiden juga membandingkan prioritas anggaran sejumlah negara besar seperti Amerika Serikat dan India, yang menempatkan sektor pertahanan sebagai prioritas utama dalam APBN mereka. Namun, pemerintahan Koalisi Merah Putih yang dipimpin Prabowo memilih untuk mengutamakan pendidikan.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, alokasi pendidikan dalam APBN 2025 adalah yang tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia,” tegasnya.
Dilansir dari Kementerian Keuangan RI, sektor pendidikan pada RAPBN 2025 akan memperoleh alokasi sebesar Rp724,3 triliun dari target pendapatan negara sebesar Rp3.005,1 triliun.
Jumlah ini jauh melampaui alokasi untuk perlindungan sosial sebesar Rp504,7 triliun, infrastruktur Rp400,3 triliun, kesehatan Rp197,8 triliun, ketahanan pangan Rp139,4 triliun, serta hukum dan hankam Rp375,9 triliun.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya peran pendidikan dalam mencapai tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, meskipun tujuan pertama adalah melindungi bangsa, yang berhubungan erat dengan pertahanan. Ia memastikan bahwa pemerintahannya tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai fondasi masa depan bangsa.
Walaupun alokasi anggaran pendidikan meningkat secara signifikan, Presiden mengakui bahwa masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam sektor pendidikan.
“Kami menyadari bahwa masih banyak tantangan dan kekurangan. Kami menyadari hal itu,” kata Presiden Prabowo. (*)