Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono mengatakan bawah pasca pencoblosan telah terjadi pengerusakan atau hal yang tidak diinginkan 5 TPS di Kota Sungai Penuh.
"Saat ini kita sedang melakukan penyelidikan terhadap pengerusakan di lima TPS tersebut," katanya.
Ia menyebutkan dari 5 TPS yang dirusak tersebut, ada sekitar 10 orang masyarakat yang terlibat.
"Dari 10 orang satu orang sudah menyerahkan diri dan 9 orang masih dalam upaya penegakkan hukum," ungkapnya.
Kapolda Jambi minta aparat kepolisian tetap menciptakan keadaan yang kondusif dan aman di Kota Sungaipenuh. "Ciptakanlah susana kondusif di kota sungaipenuh,"tutupnya.
Untuk diketahui, insiden pembakaran kotak suara terjadi di TPS 02 Desa Renah Kayu Embun (RKE), Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh, Jambi. Pelaku pembakaran pun telah menyerahkan diri.
Insiden pembakaran kotak suara itu terjadi sekitar pukul 15.20 WIB atau tepatnya saat akan dilakukan penghitungan surat suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sungai Penuh.
BACA JUGA:Monadi-Murison Unggul Sementara di Pilkada Kerinci Berdasarkan Hasil C1 Sementara
BACA JUGA:Real Count C1 Pilkada Tebo, Agus-Nazar Raih 61 Persen Suara
Tiba- tiba, seorang laki-laki masuk melalui pintu samping TPS dengan membawa bahan bakar berupa bensin menggunakan kantong plastik kemudian langsung menyiram kotak suara dan membakarnya.
Setelah itu, laki-laki tersebut langsung kabur dan melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Selain kejadian di RKE, di TPS 02 desa Koto Limau Manis, Koto Baru juga terjadi keributan.
Berdasarkan video yang beredar di Medsos terlihat surat suara sudah berceceran di lantai dan beberapa orang terlihat adu mulut dan saling dorong. (*)