Bergaji Besar, Masih Simpan Keinginan Pulang ke Tanah Air

Selasa 10 Dec 2024 - 21:32 WIB
Editor : Adriansyah

Nusa Tenggara Barat menjadi provinsi keempat penyumbang pekerja migran terbanyak di Indonesia, setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BPMI) mencatat ada 33.949 pekerja migran yang berasal dari Nusa Tenggara Barat pada tahun 2023.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat menyebut 25 ribu orang tercatat menjadi pekerja migran sepanjang tahun 2024. Dari keseluruhan pekerja migran asal Nusa Tenggara Barat, sebanyak 70 persen bekerja di sektor perkebunan, terutama kelapa sawit.

Kepala Disnakertrans Nusa Tenggara Barat I Gede Putu Aryadi mengatakan penduduk Lombok mendominasi pekerja migran asal Nusa Tenggara Barat. Garis sejarah menuntun orang-orang asal daerah itu menjadi buruh pemetik buah sawit di Malaysia.

Meski tidak ada perkebunan kelapa sawit di Lombok, tapi ada banyak pohon kelapa. Mereka sudah mahir memetik kelapa sejak kecil, sehingga saat diterima kerja oleh perusahaan sawit Malaysia, mereka tidak terlalu lama beradaptasi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2023 luas perkebunan kelapa rakyat di Nusa Tenggara Barat mencapai 57,9 ribu hektare, dengan angka produksi sebanyak 50,2 ribu ton.

Di Malaysia, pekerja migran asal Lombok selalu dicari oleh perusahaan-perusahaan kelapa sawit karena mereka secara fisik lebih kuat dan gigih ketimbang pekerja migran dari negara lain, serta punya budaya yang hampir sama dengan Melayu.

Senior manajer bernama Chin Yik Loon dari perkebunan kelapa sawit Tuan Mee menuturkan pihaknya memberdayakan pekerja asal Lombok selama dua dekade.

Dari total 2.013 hektare lahan yang dimiliki oleh perusahaan itu, jumlah pekerja asal Indonesia mendominasi, dengan komposisi mencapai 43 persen dari keseluruhan pekerja yang mencapai 2.000 orang. Mayoritas pekerja migran Indonesia di wilayah itu berasal dari Pulau Lombok.

Sebagai perusahaan yang mengusung keberlanjutan, pihaknya selalu memberikan perlindungan dan keamanan kepada setiap pekerja migran dengan asuransi kesehatan, perumahan, dan gaji yang layak. Aktivitas perkebunan secara perlahan mulai beralih dari tradisional menjadi modern menggunakan mesin agar lebih efisien dan pekerja tidak terlalu letih.

Dari tahun ke tahun, para pemuda Lombok silih berganti mengisi ruang-ruang kosong pekerjaan kasar di negeri jiran itu. Mereka datang dengan mimpi besar untuk memperbaiki ekonomi keluarga, namun tidak sedikit yang menjadi pekerja migran untuk melihat dunia luar dengan lebih leluasa.

Ingin Pulang

Arjunika Hendra (22 tahun) mengubur dalam-dalam impiannya untuk bekerja di dalam negeri karena gagal masuk polisi dan tentara. Selama dua tahun, usai menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, dia mengikuti beragam tes agar masuk militer, namun garis tangan berkata lain.

Pada Agustus 2022, Hendra memutuskan berangkat ke Malaysia menjadi pekerja migran bidang perkebunan kelapa sawit, mengikuti jejak abang dan sepupu. Pemuda jangkung asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, itu bertugas memasukkan buah yang sudah dipetik ke dalam truk dengan gaji sekitar 2.500 ringgit atau Rp8,96 juta per bulan.

Cerita tentang gaji besar selalu menarik perhatian para pemuda Lombok untuk menjemput mimpi di luar negeri. Meski rumput tetangga lebih hijau, namun di dalam hati kecil mereka tetap lebih enak berada di kampung halaman.

Daya tahan pekerja migran muda Lombok rata-rata hanya sanggup tiga tahun. Banyak perusahaan perkebunan di Malaysia mengakui bahwa pekerja migran Lombok punya kemampuan di atas rata-rata pekerja migran lain dan berharap mereka tidak undur diri lebih cepat.Lapangan pekerjaan yang sempit di Nusa Tenggara Barat menjadi akar masalah banyak penduduk merantau ke luar negeri. Angka remitansi atau uang yang dikirim pekerja migran ke Nusa Tenggara Barat hanya Rp195 miliar terhitung sejak Januari-Oktober 2024.

Meski Nusa Tenggara Barat dianugerahi bentang alam yang indah, bak surga yang terhampar di Bumi, namun potensi itu belum mampu menggerakkan ekonomi dan mengangkat derajat penduduk setempat.

Kategori :