Prediksi Keamanan Siber 2025: Deepfake, Keamanan Kuantum, dan Tren Terbaru di Asia Pasifik

Selasa 14 Jan 2025 - 21:00 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, dan Singapura, mulai memperkenalkan regulasi yang mengharuskan transparansi dalam penggunaan AI, terutama dalam hal bagaimana data digunakan, diproteksi, dan dibagikan.

"Di masa depan, regulator akan semakin mengharuskan perusahaan untuk melaporkan secara transparan penggunaan AI mereka,” tambah Steven.

Akhirnya, prediksi kelima yang disampaikan adalah mengenai keamanan rantai pasokan dan integritas produk.

Dengan dunia yang semakin terhubung secara digital, pengawasan terhadap integritas rantai pasokan menjadi semakin penting.

Di negara-negara seperti Singapura, berbagai data pribadi sudah terhubung secara digital, termasuk catatan kesehatan, pajak, dan informasi pribadi lainnya.

Steven menegaskan, mengingat banyaknya organisasi yang semakin bergantung pada aplikasi dan cloud, pemantauan real-time dan perlindungan terhadap integritas data akan menjadi perhatian utama di masa mendatang.

Dengan perkembangan ini, baik sektor swasta maupun publik perlu bersiap untuk menghadapi ancaman-ancaman baru yang datang dengan semakin canggihnya teknologi, baik itu deepfake, ancaman dari keamanan kuantum, atau perubahan regulasi yang terkait dengan penggunaan AI. (*)

Kategori :

Terkini

Rabu 15 Jan 2025 - 22:23 WIB

KPK Periksa Eks Komisioner KPU

Rabu 15 Jan 2025 - 22:22 WIB

Walikota Ahmadi Zubir Mangkir Lagi

Rabu 15 Jan 2025 - 22:21 WIB

Aku Kuat, Aku Mampu