Solo Safari, Sajikan Konsep Berbeda untuk Melihat Satwa-Satwanya
Mengunjungi Solo Safari memiliki kesan yang berbeda dengan konsep kawasan wisata Taman Safari Indonesia lainnya. Solo Safari mengusung konsep berjalan menjadikan pengunjung dapat menikmati satwa-satwa yang ada di hadapannya dalam waktu lebih lama.
---
SOLO Safari menawarkan kesempatan kepada para pengunjung untuk memberikan makan secara langsung kepada satwa yang ada di area kebun binatang itu.
“Konsep kami memang memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk lebih dekat dengan hewan-hewan, dengan cara berjalan dan bisa langsung memberi makan kepada hewan-hewan itu,” kata General Manager Solo Safari Shinta Aditya.
Pada pintu masuk, pengunjung akan disuguhi penampilan ular piton berwarna kuning, dengan berat hingga 3,5 kg yang bisa diajak untuk berfoto, tentu harus didampingi oleh penjaga hewan tersebut.
Selanjutnya, di atas danau yang langsung menuju ke Bengawan Solo, pengunjung akan bisa menyaksikan berbagai satwa, seperti lutung, orang utan, siamang dan juga pelikan, seolah menyambut para pengunjung dengan hangat.
Berjalan tidak jauh dari danau tersebut, Safari Solo menghadirkan satwa yang hidup di gurun pasir, yakni unta. Tidak hanya dapat dilihat dan diberi makan, satwa ini juga bisa dinaiki oleh pengunjung.
BACA JUGA:Natal 2023, 18 WBP Lapas Tungkal Terima Remisi
BACA JUGA:Cukupi Kebutuhan Masyarakat Jambi
Tepat berada di hadapan kawasan Middle East, konsep Afrika Savana langsung menyambut para pengunjung dengan berbagai binatang khas negara itu, seperti zebra dan burung unta, yang dijadikan satu tanpa penyekat.
Meskipun dijadikan satu, mereka tidak pernah bertengkar dan pengelola memang tidak ingin memberikan sekat terhadap satwa-satwa tersebut.
Satwa yang dihadirkan dari Safari Solo ini memang tergolong banyak dan dapat memberikan kepuasan terhadap para pengunjungnya. Tidak heran, jika dampak dari perombakan wajah baru yang dulunya dikenal sebagai Kebun Binatang Jurug ini banyak dikunjungi warga setiap harinya.
Berbagai edukasi dan juga penampilan dari satwa-satwa jinak ini juga disajikan, seperti penampilan dari gajah asal Sumatera, yang seolah bisa diajak untuk berinteraksi oleh pengunjung.
Pada penampilan yang berdurasi kurang lebih 20 menit itu, dua Gajah Sumatera menampilkan kecerdasannya dengan melakukan berbagai peragaan, seperti penyambutan dengan mengalungkan bunga kepada pengunjung terpilih, hingga memeragakan bagaimana mereka ketika diperiksa kesehatannya.