JAMBIEKSPRES.CO - PT BANK CIMB Niaga Tbk melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,2 triliun pada kuartal pertama 2024 ("1Q24"). Laba tersebut naik sebesar 7,8% year-on-year (“Y-o-Y”), dan menghasilkan earnings per share Rp66,96.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, atas dukungan stakeholders khususnya para nasabah, CIMB dapat mengumumkan awal yang baik untuk tahun 2024. Pertumbuhan kredit/pembiayaan yang sehat dan indikator kualitas aset yang membaik menjadi dasar yang kuat bagi CIMB untuk terus memberikan nilai lebih, ditambah dengan manajemen biaya yang efektif dengan rasio biaya terhadap pendapatan ("Cost to Income Ratio - CIR") di bawah 45%. "Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami untuk terus memberikan profitabilitas yang berkelanjutan dan memperkuat keyakinan kami terhadap prospek positif untuk sisa tahun ini,” katanya.l
Perolehan kinerja di kuartal pertama 2024 merupakan wujud dari konsistensi kami terhadap strategi 5 pilar yang berfokus pada pertumbuhan profit yang berkelanjutan. Ke depan, CIMB akan terus menjalankan dedikasi dalam meningkatkan customer experience melalui inovasi digital. "Dengan memanfaatkan kemampuan digital, kami siap untuk menciptakan nilai jangka panjang sembari terus memprioritaskan kebutuhan para stakeholders dan kontribusi terhadap kesejahteraan ekonomi Indonesia,” jelas Lani.
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (“CAR”) dan loan to deposit ratio (“LDR”) masing-masing sebesar 24,5% dan 84,2%. Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp333,0 triliun per 31 Maret 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
BACA JUGA:Sekda Tanjabtim Serahkan SPPT dan DHKP PBB Tahun 2024
BACA JUGA:KPU Sarolangun Terima Dana Hibah Rp17 Miliar untuk Serentak 2024
Total Dana Pihak Ketiga (“DPK”) meningkat menjadi Rp248,0 triliun (+3,3% Y-o-Y), menunjukkan rasio current account and savings account (CASA) yang baik sebesar 64,6%. Sementara itu, CASA tumbuh 8,9% Y-o-Y, sebagai hasil upaya Bank membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital CIMB Niaga.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 6,0% Y-o-Y menjadi Rp211,6 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada Usaha Kecil Menengah (“UKM”) yang naik 9,4% Y-o-Y dan Perbankan Konsumer yang tumbuh 6,9% Y-o-Y. Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (“KPM”) yang meningkat sebesar 15,8% Y-o-Y.
Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (“UUS”) CIMB Niaga ("CIMB Niaga Syariah") berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp56,2 triliun (+15,4% Y-o-Y) dan DPK sebesar Rp50,6 triliun (+2,6% Y-o-Y) per 31 Maret 2024. Adapun pertumbuhan pembiayaan signifikan tersebut sebagian besar dikontribusi oleh segmen ritel. CIMB Niaga Syariah tetap fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas.
“Selain itu, hampir 26% dari total pembiayaan Bank (atau setara dengan Rp54,8 triliun) mendukung transisi yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon, Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya CIMB Niaga sebagai salah satu dari tujuh bank yang mewakili komitmen industri perbankan nasional dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) Indonesia, yang ditargetkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, CIMB Niaga juga meraih penghargaan sebagai The Best Sustainability-Linked Loan for Manufacturing dan The Best Green Loan for Utility di The Assets Triple A Awards,” tambah Lani. (*)