Setelah berhasil mengambil pisau yang masih bersarung, Fiki kembali mendekati Edo sembari mencabut pisau dari sarungnya.
BACA JUGA:Korban Kekerasan Seksual Jangan Dipersulit Dalam Proses Penangan Kasus
BACA JUGA:Kasus Penipuan Bacabup Kerinci, Tersangka Janjikan Keuntung Bisnis Cangkang Sawit
Saat bersamaan Edo juga berlari mendekati Fiki, ketika mendekati Edo menggunakan tangan sebelah kanannya berusaha memukul Fiki.
Sedangkan Fiki langsung menusukan pisau ke perut Edo.
Dari arah kanan, Hardi menendang Fiki kearah bagian punggung Fiki hingga maju terdorong ke depan satu langkah.
Fiki memutar badan kearah Hardi sedangkan Hardi masih menyerang, Fiki mengayunkan pisau mengenai bagian rusuk sebelah kiri Hardi.
Adik Fiki berlari mendekati Fiki sembari membuang pisau yang ada ditangan kanan yang sudah tidak bergagang kearah rerumputan yang tak jauh dari lokasi kejadian tersebut.
Setelah Fiki dan adiknya meninggalkan lokasi kejadian menuju ke arah Jalan Lintas Pekan Baru, dengan posisi tangan kiri Fiki yang terluka.
Andri menjelaskan, setelah mendapatkan luka, Hardi meminta pertolongan warga sekitar sedangkan Fiki dan adiknya meninggalkan lokasi.
BACA JUGA:Bakal Ada 3 Tersangka Baru Kasus Kematian Airul, Penyidik Akan Diperiksa Pihak Ponpes
“Karena tidak sanggup mengangkat Edo, lalu Hardi berusaha meminta pertolongan kepada warga yang berada di warung pecel lele yang berjarak kurang lebih 5,28 meter. Namun tidak ada seorang warga pun yang menolong,” terangnya.
Tak lama kemudian, saksi Kanser yang berboncengan dengan Lopo mengenali Edo dan Hardi, lalu turun dari motor langsung mendekati.
“Saat sudah berada diatas motor Kanser berkata kepada warga yang ramai di warung pecel lele “Nyawo ni woi !!” karena tidak ada yang menolong,” ungkap Andri.
Selanjutnya, Edo dibawa menuju ke Klinik Keluarga Bertuah, sedangkan Hardi masih di lokasi seorang diri.