"Saya tidak mengira terima penghargaan itu. Saya mau menangis. Saya bangga, Pemerintah bisa lihat apa yang saya sudah kerjakan" ucap Adolof.
Tekad Wujudkan Ekowisata
Sejak kecil, ayah dari delapan orang anak itu diajarkan oleh kedua orang tuanya agar tidak merusak lingkungan yang telah memberikan kehidupan bagi umat manusia.
Adolof, yang hanya menyelesaikan pendidikan sekolah dasar, bertekad mewujudkan Kampung Yende dan sekitarnya menjadi salah satu destinasi ekowisata di Kabupaten Teluk Wondama.
Ketulusan hati merawat lingkungan selama belasan tahun berbuah manis. Adolof mendapat dukungan anggaran dari KLHK sebanyak Rp40 juta untuk mengembangkan kawasan pelestarian kerang dan lainnya.
Pemerintah Provinsi Papua Barat juga menyerahkan penghargaan dan uang pembinaan Rp10 juta atas dedikasi Adolof Wonemseba terhadap kelestarian lingkungan.
Adolof menargetkan kawasan pesisir pantai sepanjang 2 kilometer dimanfaatkan sebagai lokasi budi daya kerang, penyu, dan terumbu karang.
Kini, Adolof berhasil mengajak hampir besar sebagian masyarakat di Kampung Yende terlibat kegiatan konservasi lingkungan. Adolof pun melarang nelayan melakukan penangkapan ikan menggunakan bom.
Ia juga tak segan mengusir, bahkan mengancam akan melaporkan ke polisi jika menemukan nelayan yang merusak ekosistem laut menggunakan bahan peledak atau jaring raksasa.
Adolof memahami bahwa keindahan bawah laut merupakan daya pikat bagi wisatawan, terutama yang mencintai olahraga snorkeling dan diving. Komitmen dan pemahaman masyarakat setempat menjadi faktor penting merealisasikan ekowisata.
Hasilnya, sejak tim dari Balai Konservasi turun, masyarakat sudah tidak lagi molo sembarang. Mereka sudah mulai menjaga alam dan laut.
Adolof Menginspirasi
Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere menyebut pencapaian Adolof Olo Wonemseba menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah dan seluruh warga masyarakat.
Atas konsistensi Adolof merawat lingkungan, ia bakal dilibatkan dalam pelaksanaan program konservasi atau pelestarian lingkungan yang telah disusun oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Papua Barat.
Pengelolaan lingkungan yang baik memerlukan peran kolaboratif komponen masyarakat secara individu maupun kelompok atau komunitas. Keterlibatan Adolof dinilai akan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Saat ini, pemerintah provinsi masih merampungkan dokumen kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) sebagai acuan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) tahun 2025-2045.