Tim SAR Jambi Temukan Korban Tenggelam di Sungai Batanghari Setelah Pencarian Intensif
SAR Gabungan mengevakuasi korban tenggelam di Sungai Batanghari yang telah ditemukan pada pencarian hari kedua--
JAMBIEKSPRES.CO-Setelah dua hari pencarian intensif, tim SAR gabungan akhirnya menemukan korban tenggelam di Sungai Batanghari, Jambi.
Korban bernama M. Ridho ditemukan pada jarak 18 kilometer dari lokasi kejadian.
Kepala Kantor SAR Jambi, Adah Sudarsa, menginformasikan bahwa M. Ridho, yang berusia 19 tahun, ditemukan oleh tim SAR gabungan dan masyarakat sekitar pukul 11.00 WIB dalam kondisi tidak bernyawa. Jenazahnya segera dievakuasi menuju rumah duka.
BACA JUGA:Sasar Lokasi Karhutla Pakai Motor, 2 Petani Diamankan Satgas
BACA JUGA:Kasus Kekerasan Anak Meningkat, Pemkab Sarolangun Siapkan UPTD Perlindungan Anak
Untuk memaksimalkan pencarian, area yang dicari diperluas hingga 10 kilometer ke arah hilir Sungai Batanghari.
Perluasan area ini dilakukan karena debit sungai yang surut memungkinkan korban terbawa arus jauh dari lokasi kejadian.
Metode pencarian yang digunakan meliputi penyisiran dengan rubber boat, KN 414, serta perahu-perahu milik warga.
BACA JUGA:Dampak Kemarau, Warga Sarolangun Minim Dapat Pasokan Air Bersih
BACA JUGA:BMKG Ramalkan Cuaca Berawan dan Hujan Ringan di Sejumlah Kota Besar Indonesia
Tim juga melakukan penyelaman dan pencarian udara dengan menggunakan drone thermal untuk membantu proses evakuasi.
Sebelumnya, pada Minggu pagi (4/8), sebuah kapal kecil mengalami kecelakaan dan karam di Sungai Batanghari, tepatnya di Desa Tunas Mudo, Kecamatan Sekernan, Muaro Jambi, sekitar pukul 02.00 WIB.
Dalam insiden tersebut, dua orang dinyatakan hilang, sedangkan tiga lainnya berhasil selamat.
BACA JUGA:Mengapa Sedot Lemak Tidak Efektif Untuk Menurunkan Berat Badan? Begini Saran Dokter
BACA JUGA:Sarapan Karbohidrat Diperlukan untuk Metabolisme Tubuh
Korban pertama, Herudiansyah (21), berhasil ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB setelah dilakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian dan segera dievakuasi ke rumah duka. (*)