Gejala Kanker Paru yang Harus Diwaspadai dan Pentingnya Deteksi Dini

Ilustrasi (Pexels) --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–dr. Ririen Razika Ramdhani, MARS, Sp.P., FAPSR, FISR, dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, mengingatkan masyarakat tentang tanda-tanda kanker paru yang harus diwaspadai dan pentingnya deteksi dini.
Dalam diskusi kesehatan yang diadakan di Jakarta pada Rabu (14/8/24), dr. Ririen menjelaskan bahwa gejala awal kanker paru dapat mencakup batuk yang persisten dan sesak napas yang tidak dapat dijelaskan oleh kondisi medis lain.

"Gejala ini muncul ketika tumor mulai mempengaruhi saluran napas dan menyebabkan penumpukan cairan di rongga dada, yang mengakibatkan sesak napas," jelasnya sebagimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.

BACA JUGA:UI dan University of Otago Kembangkan Penelitian Infeksi Kanker

BACA JUGA:Rasa Takut dan Malu Menjadi Penghalang bagi Perempuan untuk Pemeriksaan Kanker Serviks

Selain itu, batuk yang disertai darah juga merupakan tanda penting.

"Batuk darah dapat terjadi ketika tumor tumbuh di area tengah paru, membentuk rongga yang dapat melukai pembuluh darah," ungkap dr. Ririen.

Ia menambahkan bahwa nyeri dada sering dirasakan karena tumor menekan saraf dan pembuluh darah di sekitarnya.
Gejala lain yang patut diperhatikan adalah bengkak di wajah dan lengan, yang dapat menunjukkan bahwa tumor semakin besar dan menekan pembuluh darah utama.

dr. Ririen mengungkapkan kekhawatirannya tentang banyaknya pasien yang datang dengan kanker paru pada stadium lanjut, yang mempersulit penanganan.

BACA JUGA:Gaya Hidup Sehat Dapat Cegah Infeksi Virus HPV dan Kanker Serviks

BACA JUGA:Whipple Surgery, Solusi Terbaik untuk Kanker Pankreas yang Terlokalisasi
Menurut data rumah sakit, sebagian besar pasien kanker paru berusia antara 40 hingga 60 tahun dan lebih banyak dialami oleh pria.

"Di Indonesia, mayoritas pasien datang dengan kondisi yang sudah parah. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk menangani kanker paru sejak awal,” tambah dr. Ririen.
Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan skrining sebagai bagian dari strategi pencegahan.

"Pencegahan utama adalah dengan menghindari faktor risiko seperti merokok, paparan polusi, dan pekerjaan berisiko seperti paparan asbes," ujarnya.

BACA JUGA:Vaksin HPV untuk Pria Dapat Mengurangi Risiko Kanker Serviks pada Pasangannya

BACA JUGA:Mengenal Metode Bedah Minimal Invasif VATS untuk Kanker Paru
Program deteksi dini seperti Low Dose CT Scan bisa menjadi alat efektif untuk meningkatkan harapan hidup bagi mereka yang memiliki faktor risiko.

"Dengan melakukan deteksi dini dan mengelola risiko dengan baik, kita dapat mengurangi angka kejadian kanker paru dan meningkatkan efektivitas pengobatannya,” tutup dr. Ririen.
Upaya pencegahan dan deteksi dini merupakan kunci dalam mengatasi kanker paru dan meningkatkan kualitas hidup pasien. (*)

Tag
Share