Dulu Dianggap Limbah, Kini Jadi Energi Alternatif
INSTALASI PLTS: Petugas KSU Nugraha Jaya saat menunjukkan instalasi PLTS-Biogas di Kuningan, Jawa Barat. FOTO: ANTARA/FATHNUR ROHMAN --
Mandiri Energi Dengan Mengolah Kotoran Sapi
Kotoran hewan yang dibiarkan terbuka bisa melepaskan gas rumah kaca, yang 20--30 kali lebih berbahaya daripada karbon dioksida.
---
KABUPATEN Kuningan, Jawa Barat, menawarkan solusi alternatif untuk pemanfaatan energi. Alih-alih bergantung pada sumber daya fosil dari perut Bumi, daerah ini melirik potensi energi di balik tumpukan kotoran sapi.
Kotoran sapi, yang selama ini sering dianggap sebagai limbah menjijikkan, telah disulap menjadi sumber energi alternatif yang menjanjikan.
Gerakan transisi ini dimulai dengan menerapkan teknologi tepat guna pada salah satu peternakan di Kuningan bernama Koperasi Serba Usaha (KSU) Nugraha Jaya.
Membentang di lahan seluas 1 hektare, koperasi ini memiliki 750 anggota, serta memelihara 50 sapi yang dirawat dengan telaten.
Bisa dibilang koperasi ini bukanlah peternakan biasa. Sebab, kelompok ini memiliki fasilitas cukup lengkap, mulai dari kandang sapi hingga pabrik pengolahan pakan.
BACA JUGA:Gubernur Haris Puji Capaian Kinerja Presiden Jokowi Pada HUT Kemerdekaan RI Ke-79
BACA JUGA:Galian Proyek Makan Korban
Koperasi itu mampu menghasilkan 21.500 liter susu setiap harinya. Sebelum pandemi COVID-19, jumlah produksinya bahkan mencapai 35.000 liter per hari.
Seperti disebutkan di awal, yang membuat koperasi tersebut istimewa bukan hanya volume produksi susunya, melainkan inovasi dalam pemanfaatan energi.
“Biogas ini dimanfaatkan untuk kebutuhan energi sehari-hari, menjadikan peternakan kami lebih produktif sekaligus berkelanjutan,” kata penyuluh koperasi itu, Jhon Nais, kepada ANTARA.
Di peternakan tersebut telah terpasang instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)-biogas, sebuah terobosan yang menempatkan KSU Nugraha Jaya sebagai pelopor dalam penerapan prinsip zero waste di Kabupaten Kuningan.