Kemenangan Pramono-Rano Menunjukkan Kampanye Seksis Tidak Diterima Publik
Tim Pemenangan Pramono-Rano mendeklarasikan kemenangan Pilkada DKI--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Pengajar dari Departemen Politik Fisip Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusman, menilai kemenangan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada DKI Jakarta sebagai bukti bahwa kampanye yang mengandung unsur seksisme tidak mendapat tempat di hati publik.
"Strategi kampanye yang cenderung dangkal, mengandung stereotip gender, serta tidak menjaga etika, justru kontraproduktif dan malah menjauhkan simpati masyarakat," ujar Airlangga saat berbincang dengan ANTARA di Jakarta.
Menurut Airlangga, salah satu bentuk kampanye yang dimaksud adalah penggunaan istilah "janda" sebagai bahan guyonan yang dianggap merendahkan.
BACA JUGA:Hasil Hitung Cepat Pilkada Jakarta: Kampanye Gimmick Tak Efektif di Ibu Kota
BACA JUGA:Dukungan Anies Perkuat Peluang Pramono-Rano Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta 2024
Guyonan semacam itu, menurutnya, justru menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap para calon pemimpin.
Airlangga juga menyoroti rendahnya angka partisipasi politik pada Pilkada kali ini, yang mencerminkan adanya kejenuhan politik (political fatigue) di kalangan warga Jakarta.
Hal ini semakin terasa menjelang Pemilu 2024, yang diprediksi akan berlangsung dalam waktu dekat.
"Selain itu, adanya dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024 yang mencuat, telah memunculkan masalah etik dan keadilan dalam proses pemilu," ungkapnya.
Dalam konteks ini, Airlangga mengingatkan bahwa kualitas politik elektoral sangat ditentukan oleh bagaimana pasangan calon menerima hasil pemilihan.
"Para pasangan calon yang tidak menang sebaiknya dapat menerima hasil dengan lapang dada, serta mengambil pelajaran yang berharga untuk kemajuan karier politik mereka ke depan," kata dia.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, telah mengklaim kemenangan mereka dalam satu putaran dengan meraih 50,07 persen suara.
BACA JUGA:Pilkada Jakarta Dinilai Tak Cerminkan Aspirasi Masyarakat
BACA JUGA:Angka Golput di Pilkada Jakarta Tinggi
Sementara itu, tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyebutkan bahwa Pilkada Jakarta kemungkinan akan dilanjutkan dengan dua putaran.
Berdasarkan Keputusan KPU Jakarta Nomor 29 Tahun 2024, jika Pilkada Jakarta memasuki putaran kedua, pemilihan tersebut akan digelar pada Rabu, 26 Februari 2025. (*)