Mendiktisaintek Kemukakan Paradigma Baru Pendidikan Tinggi Indonesia

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro (keempat kiri) dan Wamendiktisaintek Fauzan (ketiga kiri), dalam Taklimat Media Kemdiktisaintek--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan paradigma baru dalam kebijakan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia.

Hal ini disampaikan dalam Taklimat Media Kemdiktisaintek di Jakarta, Jumat (3/1).

Satryo menekankan bahwa kebijakan pendidikan tinggi harus mampu mendukung Astacita, yaitu delapan program hasil terbaik yang cepat, 17 program prioritas, dan menghadapi tantangan strategis bangsa Indonesia.

"Kami ingin memastikan kementerian kami dapat menjadikan pendidikan tinggi sebagai agen pembangunan ekonomi, agar pendidikan tinggi dapat memberikan dampak yang lebih baik bagi masyarakat ke depan," ujarnya.

BACA JUGA:Wamendikdasmen Sebut Generasi Muda Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

BACA JUGA:Kemendiktisaintek Apresiasi Kontribusi Hasil Riset Kampus Vokasi

Satryo menggarisbawahi bahwa pendidikan tinggi harus memberikan kontribusi langsung pada pembangunan nasional.

Oleh karena itu, optimalisasi sains dan teknologi menjadi salah satu fokus Kemdiktisaintek untuk mewujudkan hal tersebut.

Dalam perannya, Kemdiktisaintek berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Ditjen Sains dan Teknologi, serta Ditjen Riset dan Pengembangan, untuk mendukung visi Presiden dan Wakil Presiden RI.

"Kementerian kami terlibat dalam tiga dari delapan Astacita, serta tiga misi yang ada," jelas Satryo.

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa Kemdiktisaintek berperan dalam Astacita nomor 2 tentang memperkuat sistem pertahanan dan mendorong kemandirian bangsa, Astacita nomor 4 tentang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan, serta Astacita nomor 5 mengenai hilirisasi dan industrialisasi.

Dalam rangka mendukung fondasi Indonesia Emas 2045 melalui kontribusi delapan program terbaik, Kemdiktisaintek berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian dengan program lumbung pangan di tingkat desa, daerah, dan nasional.

Selain itu, Kemdiktisaintek berperan dalam pembangunan sekolah unggul terintegrasi dan renovasi sekolah-sekolah yang membutuhkan perbaikan.

"Kami juga mendukung pelestarian lingkungan hidup dan melanjutkan hilirisasi serta industrialisasi berbasis Sumber Daya Alam (SDA) dan maritim," tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan