Puisi-Puisi

pikiranku, Menusuk-nusuk tubuhku, dikelilingi 

olah kata-kata yang tumpul yang membakar diri 

di lidah otakku

 

Kau membuka tirai menampilkan reruntuhan 

yang bisa kau sentuh, memakan bangkai bau amis 

tersebai, melempar api ke udara panas matahari 

makin menggila.

 

Kau tertidur dalam api yang menyala, lalu 

pergiku dengan langkah tertusuk api puisi yang 

kau bakar. Kau mengirimku tajamnya pesan. 

Puisimu menarik kaki otak melarangku untuk 

pergi mengapai mimpi

 

Tag
Share