SAH Minta Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga Cabe

Anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM berkujung ke salah satu pasar di Jambi untuk memantau harga kebutuhan bahan pokok. --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Melonjaknya harga cabe di beberapa kota besar saat ini hanya merupakan gambaran betapa rentannya konsep ketahanan pangan Indonesia.

Hal ini tak luput dari perhatian Ketua DPD HKTI Provinsi Jambi yang juga Anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM (SAH) ketika menyampaikan pandangannya tentang ketahanan pangan.

"Tingginya harga cabe ini akibat dari tidak adanya estimasi kebutuhan pangan dalam satu musim panen, akibatnya tidak tidak tergambar berapa kebutuhan cabe di pasaran dalam satu kurun waktu," ujarnya.

Jika saja pemerintah melakukan perhitungan kebutuhan cabe dan produk pangan lain dengan seksama, tidak akan muncul kelangkaan yang memicu kenaikan harga, jelas tokoh yang lama berprofesi sebagai pengusaha perkebunan ini.

BACA JUGA:SAH Ajak Umat Muslim Kirim Doa Qunut Nazilah untuk Palestina

BACA JUGA:SAH! Ini Dia 6 Anggota DPRD Provinsi Jambi Terpilih Dapil 4 Kerinci-Sungai Penuh Hasil Pleno, Ini Namanya

Menurutnya luas areal tanam itu di atur dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar, sehingga tidak tidak terjadi kelangkaan dan juga tidak terjadi over stock yang mengakibatkan harga jatuh.

Sekarang pemerintah panik dengan harga cabe yang makin pedas, sehingga Menteri Pertanian meminta tiap rumah tangga menanam cabe .

Sikap pemerintah ini menurut SAH dalam beberapa bulan ke depan justru akan menjatuhkan harga cabe di pasaran karena produksi yang berlimpah.

"Disinilah saya menilai tidak ada konsep ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah, produksi dan harga pangan kita tidak pernah mencapai kondisi keseimbangan," katanya.

Harga cabe naik yang menjerit konsumen, harga jatuh petani merugi, padahal jika situasi keseimbangan bisa tercapai petani dan masyarakat sama - sama untung.

BACA JUGA:Kajian HKTI, SAH Minta Pemerintah Jaga Harga Pangan Jelang Ramadan

BACA JUGA:SAH Tekan Angka Penganguran Dengan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri

Untuk itu SAH mengatakan H. Prabowo Subianto tokoh dan lama memimpin HKTI memiliki konsep keseimbangan produksi dan pasar. "Menurut Pak Prabowo tidak perlu senua orang harus menanam cabe, karena itu juga tidak baik, tapi ketahanan pangan iti membutuhkan estimasi produksi berdasarkan permintaan pasar,” sebutnya.

Tag
Share