MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO-Ancaman kekeringan kini melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo akibat penurunan curah hujan dalam beberapa waktu terakhir.
Kemarau yang berkepanjangan menyebabkan para petani di Dusun Aurgading, Kecamatan Jujuhan, semakin khawatir.
Sekitar 25 hektar sawah cetak di Dusun Aurgading kini menghadapi krisis air, karena debit air dari saluran irigasi semakin menurun.
BACA JUGA:Kota Jambi Alami Cuaca Panas Ekstrim, Taman Kota Terancam Kekeringan dan Mati
BACA JUGA:Kekeringan, Masyarakat Butuh Pasokan Air Bersih
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa saluran irigasi Sungai Bernai hampir kering, yang memicu kekhawatiran di kalangan petani yang sedang mempersiapkan lahan untuk musim tanam.
Zebua, seorang petani setempat, menyatakan kekhawatirannya mengenai kondisi tersebut.
"Debit air di saluran sudah sangat rendah. Jika kemarau berlangsung lebih lama, sawah kami bisa gagal tanam," ujar Zebua pada Kamis (08/08/2024).
BACA JUGA:UPTD SPAM Tanjabtim Optimalkan Pelayanan Air Bersih Menghadapi Musim Kemarau
BACA JUGA:Dampak Kemarau, Warga Sarolangun Minim Dapat Pasokan Air Bersih
Zebua juga mengajukan permohonan bantuan dari dinas pertanian untuk menyediakan handtraktor guna mempermudah penggarapan lahan yang mulai mengering.
"Kami terpaksa menyewa handtraktor karena kami belum memiliki alat pertanian yang memadai meskipun sudah tergabung dalam kelompok tani," tambahnya.
BACA JUGA:Siaga Karhutla 2024, Tanjabtim Bersiap Hadapi Musim Kemarau
BACA JUGA:BMKG Prediksi Jambi Menghadapi Puncak Kemarau Dibantu Kegiatan TMC
Kondisi serupa juga terjadi di saluran irigasi Batanghari di Sari Mulya dan Bukit Sari, Kecamatan Jujuhan Ilir, di mana debit air juga mengalami penurunan akibat kemarau yang berkepanjangan. (*)