JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Agama Indonesia menyelenggarakan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) pada tahun ini dengan cakupan yang luas, melibatkan 12.573 madrasah di seluruh penjuru tanah air.
Asesmen ini berlangsung serentak dari tanggal 19 hingga 30 Agustus 2024, dan melibatkan 530.486 siswa dari berbagai jenjang pendidikan madrasah.
Tujuan utama dari AKMI adalah untuk mengukur kompetensi siswa dalam empat aspek penting, yaitu literasi membaca, numerasi, sains, dan literasi sosial budaya.
BACA JUGA:12.573 Madrasah Ikut Asesmen Kompetensi Secara Nasional
BACA JUGA:Pentingnya Asesmen Medis Sebelum Terbang Bagi Penyintas Operasi Jantung
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M. Sidik Sisdiyanto, menyatakan bahwa hasil dari AKMI akan memberikan data diagnostik yang krusial untuk evaluasi dan perbaikan mutu pembelajaran di madrasah.
“AKMI ini penting untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa dalam aspek literasi yang berbeda. Dengan data ini, kita bisa mengetahui area mana yang perlu diperbaiki dan bagaimana strategi pembelajaran harus disesuaikan,” ungkap Sidik saat meninjau pelaksanaan AKMI.
Sebanyak 156.756 siswa dari kelas V Madrasah Ibtidaiyah, 255.398 siswa dari kelas VIII Madrasah Tsanawiyah, dan 118.132 siswa dari kelas XI Madrasah Aliyah, semuanya terdaftar untuk mengikuti AKMI tahun ini.
Asesmen ini dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kemampuan siswa dalam empat domain tersebut dan mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk perbaikan dan intervensi.
BACA JUGA:Siswi MAN 1 Kerinci Berhasil Masuk 7 Terbaik Nasional di Kompetisi Sains Madrasah
BACA JUGA:Go Internasional, Filiphina Ajak Kemenag Sinergi Pengembangan Madrasah
M. Sidik Sisdiyanto juga menjelaskan bahwa hasil asesmen ini tidak hanya digunakan sebagai referensi akademik untuk mendiagnosis kompetensi siswa, tetapi juga untuk merumuskan kebijakan pendidikan dan strategi intervensi yang lebih baik.
“Kami berharap hasil AKMI ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah,” tambah Sidik.
Kepala Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Abdul Basit, menjelaskan bahwa pelaksanaan AKMI tahun ini menggunakan teknologi canggih. AKMI dilakukan dalam dua moda: online penuh dan semi online.
Dalam moda online penuh, siswa mengerjakan soal secara langsung pada server pusat, sementara dalam moda semi online, siswa mengerjakan soal secara offline pada server madrasah sebelum jawaban dikirim secara online ke server pusat.