KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO – Kabupaten Kerinci terus berupaya mencari solusi inovatif untuk mengatasi masalah stunting. Salah satu program yang berhasil adalah program “Pekarangan Penuh Gizi”.
Program ini mendorong masyarakat untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan bergizi di pekarangan rumah mereka, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan tanaman obat keluarga.
Melalui program ini, keluarga dapat mengakses makanan bergizi secara lebih mudah dan terjangkau.
Selain itu, program ini juga meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang dan pentingnya mengonsumsi makanan yang beragam.
BACA JUGA:Riset Tanaman Lidah Buaya Jadi Solusi untuk Pencegahan Stunting
BACA JUGA:Intervensi Pencegahan Stunting, SAH Tekankan Pembangunan Jamban Sehat Pedesaan
Pj. Bupati Kerinci, Asraf, sangat mengapresiasi program ini.
"Program Pekarangan Penuh Gizi ini merupakan contoh nyata dari inovasi yang melibatkan masyarakat secara langsung. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengatasi masalah stunting, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan keluarga," ujar Asraf.
Selain program Pekarangan Penuh Gizi, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, pendidikan gizi, dan sanitasi.
Misalnya, melalui program posyandu, ibu hamil dan balita mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan konseling gizi.
Kutipan dari Ibu Siti, salah seorang peserta program Pekarangan Penuh Gizi: "Dulu, saya sering kesulitan memberikan makanan bergizi untuk anak saya. Sekarang, berkat program ini, saya bisa menanam sendiri sayuran dan buah-buahan di pekarangan rumah. Anak saya jadi lebih sehat dan aktif."
BACA JUGA:Fokus Pemerintah Kabupaten Merangin Tangani Kasus Stunting dan KEK
BACA JUGA:Tekan Stunting, Gencar Pantau Ibu Hamil dan Balita
Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Kerinci.
Salah satu tantangan utama adalah perubahan perilaku masyarakat.