Warga Minta Pemkot Jambi Dirikan Posko Kesehatan
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Banjir yang telah melanda Kota Jambi selama tiga pekan terakhir ini mulai surut.
Namun, dampak banjir ini dikhawatirkan meninggalkan ancaman serius terhadap kesehatan warga.
Para warga yang terdampak banjir menyampaikan keprihatinan mereka, seperti munculnya berbagai penyakit seperti demam, gatal-gatal, dan perut terasa melilit.
BJ, salah seorang warga di RT 32, Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin mengatakan, sudah mengeluhkan hal tersebut kepada pihak kecamatan dan kelurahan, akan tetapi belum ada respon.
"Masyarakat yang terdampak banjir berharap agar pihak kecamatan dapat mendirikan posko kesehatan segera," katanya, Senin (29/1/2024).
BACA JUGA:4.991 Petugas KPPS Dapat Bimtek
BACA JUGA:SAH Lakukan Kunjungan Dapil ke 2 tahun 2024
Dia mengatakan, posko kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, mengingat kemungkinan munculnya penyakit pasca banjir.
Warga lainnya, Ari, juga berharap hal yang sama. Posko kesehatan untuk menangani kesehatan anak-anak yang rentan terhadap dampak penyakit pasca-banjir.
Terpisah, dalam menghadapi musibah banjir yang melanda Kota Jambi, Dinas Kesehatan (Dinkes) mengaku telah mengambil langkah pro aktif dengan memberikan layanan pengobatan gratis kepada para korban banjir.
Langkah ini diambil untuk mencegah timbulnya penyakit akibat dampak banjir yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Dinkes Kota Jambi telah menginstruksikan seluruh Puskesmas untuk siap siaga dalam penanganan banjir, aktif di posko banjir, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
"Dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat selama banjir, Dinkes Kota Jambi memberikan layanan gratis berupa obat-obatan, termasuk obat batuk, pilek, diare, penyakit kulit, dan penyakit lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati.
Kata Dia, antisipasi penyakit yang dapat muncul akibat dampak banjir, seperti penyakit kulit, pilek, dan batuk. Puskesmas juga siap merujuk masyarakat ke rumah sakit terdekat jika ditemukan penyakit yang berpotensi berbahaya di posko layanan banjir.