Guna meningkatkan pengembangan pariwisata, Kemenko Marves bersama Kemenpora dan lintas kementerian lainnya, telah merancang Danau Toba sebagai salah satu pusat pengembangan watersport di Indonesia.
Pendekatan atau konsep sport tourism melalui pengembangan olahraga berbasis air menjadi jurus jitu untuk menarik minat investor agar berinvestasi di DPSP itu.
Rencana pembentukan akademi F1 powerboat dan jetski yang bekerja sama dengan H2O Racing, menjadi langkah konkret pemerintah untuk mengembangkan olahraga air dan menarik investor.
Ketertarikan investor di Danau Toba menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.
Itu terbukti dengan adanya grand opening Mariana Hotel & Resort bintang lima di Kabupaten Samosir beberapa waktu lalu, serta pembangunan hotel senilai Rp600 miliar di lahan yang dikelola Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang menjadi bukti nilai investasi di kawasan tersebut bukan 'kaleng-kaleng' atau omong kosong belaka.
Pemerintah dengan konsisten membangun DPSP itu menjadi new Bali yang menjadi andalan Indonesia untuk tempat pariwisata kelas dunia.
Bahkan, di awal Februari 2024 pemerintah mengambil kebijakan untuk menurunkan harga tiket pesawat di tiga Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), guna menarik wisatawan dan salah satunya di Danau Toba.
Penurunan harga tiket pesawat mulai dari 12-20 persen di tiga DPSP, yaitu Bandara Internasional Sisingamangaraja XII/Silangit (Danau Toba), Bandara Internasional Lombok (Mandalika), dan Bandara Komodo Labuan Bajo (Labuan Bajo).
Kebijakan itu sudah disepakati dengan maskapai yang mengoperasikan pesawatnya di tiga kawasan tersebut.
Langkah tersebut, diyakini akan semakin berdampak baik untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, dan meningkatkan ketertarikan calon investor.
Khusus pelaksanaan F1 powerboat, survei Kemenko Marves menyebut, pengeluaran/belanja ribuan wisatawan selama pelaksanaan powerboat tahun lalu berkisar Rp500 ribu. Sedangkan untuk wisatawan kelas atas bisa mengeluarkan uang minimal Rp3 juta untuk berbelanja.
Jumlah itu, tentu membuat roda perekonomian daerah semakin menggeliat, sehingga berujung kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menyatakan, transaksi sebanyak 100 pelaku UMKM sepanjang pelaksanaan lomba jet air di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, 1-3 Maret, mencapai sekitar Rp1 miliar.
Nilai itu belum termasuk dari para pelaku usaha lain yang ada di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, melalui agenda seperti kegiatan F1 powerboat, sudah saatnya Danau Toba sejajar dengan destinasi pariwisata kelas dunia lain seperti Kathmandu (Nepal), Ha Long Bay (Vietnam), dan Hurghada (Mesir).
Maka dari itu, kunci utama untuk mempertajam amunisi yang tersedia, adalah dengan terus menerus berkomitmen dan bergerak bersama guna memajukan industri pariwisata di kawasan Danau Toba. (ant)