JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO — Dari data Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jambi tahun 2024 dilaporkan bahwa terdapat 1.802 koperasi tidak aktif di Provinsi Jambi per April 2022. Dengan total Koperasi UMKM terdata secara nasional di Jambi sebanyak 172.000.
Dari data tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi mengaku ada pengupayaan yang dilakukan untuk mengembangkan sektor pengembangan koperasi di Provinsi Jambi.
“Kita sesungguhnya punya keinginan besar kepada seluruh koperasi di kabupaten dan kota di Provinsi Jambi, UMKM juga bergerak, terlebih saat ini di bulan puasa sehingga situasi sangat strategis untuk mengembangkan kesempatan ini,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Jambi Sudirman.
Ia pun menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi dalam Program Dumisake juga menggerakkan pengupayaan perkembangan Koperasi dan UMKM dengan memberikan bantuan dana 5.000 lebih untuk yang baru bergerak di bidang UMKM.
BACA JUGA:Ketua KS Bara Jalani Pemeriksaan di Polda Jambi
BACA JUGA:Masih Diverifikasi BKN
“Kita sudah berikan bantuan kepada UMKM yang baru bergerak juga, ada untuk Milenial, Emak-Emak, Pemula. Bantuan kita untuk membangkitkan tumbuh kembang usaha menengah kecil, khususnya di kabupaten dan kota,” jelas Sudirman
Dalam sambutannya, Ia memaparkan bahwa pemerintah mempunyai fokus mendalam pada perkembangan koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), terdata saat ini jumlah koperasi sesuai jenisnya di Jambi berjumlah 1.209 jenis koperasi produsen dan 225 jenis koperasi simpan pinjam.
Untuk keaktifan, koperasi di Jambi memiliki 2.071 koperasi aktif dan 1.802 koperasi tidak aktif. Sedangkan untuk UMKM, disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi, Sardaini, total UMKM mencapai 172.000 secara nasional di Provinsi Jambi.
“Saya berharap setiap daerah di Provinsi Jambi nantinya bisa memiliki setidaknya satu koperasi yang menjadi tonggak unggulan, bisa menjadi ciri khas, bisa menjadi tauladan dan mampu menjadi tempat belajar. Misalnya koperasi simpan pinjam di Tanjab Timur, lalu jenis koperasi lain di daerah lain. Saya rasa bisa asal kita punya keyakinan untuk berkembang. Paling penting mempunyai kualitas. Kita berharap, koperasi yang terdata aktif bisa menjadi roda penggerak ekonomi di bawahnya,” ungkap Sekda Jambi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Sardaini juga mengaku bahwa betul bahwa koperasi di Jambi perlu adanya perubahan ke kualitas yang lebih baik.
“Melihat kondisi saat ini, koperasi benar harus berbenah, mentransformasi diri kepada hal-hal baru yang sifatnya hilirisasi untuk kita kedepankan. Jadi memang sesuai dengan pesan Presiden, kita perlu mengembangkan produk dalam daerah untuk dijadikan barang jadi yang hasilnya atau setengah jadi,” jelasnya.
Sardaini pun menjelaskan bahwa sudah ada upaya Pemerintah terkait perkembangan ini, salah satunya peninjauan oleh Deputi Perkoperasian mengenai pabrik minyak merah di Desa Purwodadi Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Adapun untuk perkembangan UMKM di Jambi, Sardaini menyampaikan bahwa saat ini sudah diarahkan pemerintah ke arah digitalisasi.
“Kita arahkan ke digitalisasi dengan mudah mereka melakukan pemasaran ke produk-produk yang mereka jual,” ujarnya.