Kebakaran Stockpile Batu Bara di Muaro Jambi Berlanjut, Pemadaman Terus Dilakukan

Kebakaran Stockpile Batu Bara PT BBI di Sungai Gelam hingga saat ini belum padam. Foto dokumentasi JambiTV--

MUAROJAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Upaya memadamkan kebakaran stockpile batu bara di RT 19, Desa Sungai Gelam, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, terus berlangsung meski telah memasuki minggu kedua.

Tim gabungan dari BPBD, TNI, POLRI, dan Manggala Agni masih berupaya keras mengatasi api yang melahap tumpukan batu bara milik PT Bumi Borneo Inti (PT BBI).
Menurut Kapolsek Sungai Gelam, Iptu Usaha Sitepu, proses pemadaman menghadapi tantangan besar karena kedalaman tumpukan batu bara yang terbakar mencapai lebih dari 10 meter.

BACA JUGA:Jalan Khusus dan Stockfile yang Dibangun PT. SAS Terancam Gagal, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Tunggu Perintah Ditjen Kebudayaan Terkait Pemindahan Stockpile di Sekitar Kawasan Candi

“Kami telah menggunakan berbagai metode, termasuk penyiraman air melalui jalur darat dan penurunan satu unit ekskavator untuk mengurai batu bara yang terbakar. Namun, api masih belum sepenuhnya padam,” kata Iptu Sitepu.
Kapolsek menambahkan bahwa jika upaya saat ini tidak membuahkan hasil, tim akan menambahkan peralatan pemadaman tambahan seperti mesin pompa air besar dan memperpanjang durasi pemadaman.

“Batu bara yang terbakar diperkirakan mencapai 8.000 ton, dan kami terus berusaha untuk mengendalikan api,” ujarnya.
Dampak Kesehatan dan Tindakan Pemilik Tambang
Kepala Dusun 5 Desa Sungai Gelam, Hendra, menyampaikan kekhawatirannya mengenai dampak kesehatan dari kebakaran tersebut.

BACA JUGA:Cagar Budaya Muaro Jambi Dikepung Stockpile Batubara, Polda Jambi Cari Fakta Sebenarnya

BACA JUGA:Pasca Nobar Film Dampak Buruk Industri Batubara, Warga Semakin Yakin Tolak Stockpile

“Asap dari kebakaran sangat mengganggu kesehatan warga, menyebabkan gangguan pernapasan dan iritasi mata. Kami mendesak agar pihak pemilik tambang segera bertindak untuk mengatasi masalah ini,” ujar Hendra.
Hendra juga mengkritik respons pihak pemilik tambang yang dinilai kurang memadai.

“Asap semakin pekat, terutama pada malam hari karena kurangnya sirkulasi udara. Kami berharap pemilik tambang tidak mengabaikan masalah ini dan segera melakukan tindakan yang diperlukan,” tegasnya.
Teknologi dan Upaya Pemadaman
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, termasuk penggunaan mesin pompa air jumbo dan alat berat, pemadaman api tetap menjadi tantangan besar.

Asap tebal, debu, dan energi panas yang ditimbulkan oleh kebakaran ini masih belum berhasil dikendalikan sepenuhnya.

BACA JUGA:Tolak Stockpile Batu Bara PT SAS, Ratusan Warga Aur Kenali Demo ke DPRD Provinsi Jambi

BACA JUGA:Waduh! Belasan Perusahaan CPO, Cangkang Sawit dan Stockpile Masuk Zonasi KCBN Muaro Jambi
Tim pemadam kebakaran terus berjuang untuk mengatasi situasi ini, berharap solusi efektif dapat segera ditemukan untuk mengatasi api dan mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat sekitar.

Sementara itu, masyarakat setempat berharap agar pemilik tambang dan pihak terkait segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kebakaran dan dampaknya. (*)

Tag
Share