Kanker Bukan Akhir Dari Segalanya

CERIA: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) bertepuk tangan mengiringi sejumlah anak yang menderita kanker yang bernyanyi di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Kamis (20/2/2025). FOTO : ANTARA/MECCA YUMNA--
Mengembalikan Senyum Para Pejuang Kanker Cilik dengan RANKA
Kehebohan acara itu semakin meningkat saat dua pejuang kanker cilik, Clifford dan Arsyila, tampil di depan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, membacakan harapan-harapannya: sembuh, sembuh, sembuh.
---
TEPUK tangan dan tawa menggema di dalam aula Rumah Sakit Dharmais yang dijejali berpuluh-puluh anak beserta pendampingnya yang mengenakan pakaian berwarna putih.
Dua perempuan berhijab berdiri di depan, merayu anak-anak untuk ikut maju dan bernyanyi. Awalnya tidak ada yang mau dan terlihat malu-malu. Namun, setelah dibujuk, ada empat anak yang berani maju. Dipandu alunan lagu dari keempat anak itu, tempo tepuk tangan terbentuk, saling melengkapi. Nyanyian tersebut masih berlanjut, bahkan ketika para petinggi Rumah Sakit Dharmais dan Kementerian Kesehatan memasuki ruangan.
Kehebohan acara itu semakin meningkat saat dua pejuang kanker cilik, Clifford dan Arsyila, tampil di depan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, membacakan harapan-harapannya: sembuh, sembuh, sembuh.
BACA JUGA:Waspada Paparan Sinar UV, Jam Puncak Berisiko Kanker Kulit di Tengah Cuaca Terik
BACA JUGA:Kanker Serviks Dapat Diturunkan, Pentingnya Vaksinasi dan Pemeriksaan Rutin
Mantra itu diucapkan berkali-kali agar masuk alam bawah sadar dan membangkitkan semangat sesama pejuang. Tak lupa, sebagai penutup, Arsyila membacakan pantun.
"Ikan hiu makan teri, I love you Pak Menteri," katanya sebelum meninggalkan panggung. Pantun itu pun disambut dengan tepuk tangan yang mengguncang rumah sakit.
Clifford dan Arsyila adalah contoh dari para pejuang kanker yang terus menjaga semangat untuk sembuh.
Harapan, ekspektasi, dan semangat dari para pejuang kanker seperti kedua bocah itu menguat dengan adanya Rencana Aksi Nasional Kanker 2024-2034. Lebih spesifiknya, Rencana Aksi Nasional Kanker Anak (RANKA) 2025-2029.
Dalam Rencana Aksi Nasional Kanker, terdapat lima kanker yang diprioritaskan, dua terbanyak kanker pada perempuan yakni kanker serviks dan kanker payudara, dua yang sering menyerang laki-laki yakni kanker paru-paru dan kanker usus, serta kanker pada anak.Urgensi Akan Solusi
RANKA lahir karena saat ini angka kesembuhan kanker anak di Indonesia baru 24 persen, dan Pemerintah ingin meningkatkannya menjadi 50 persen.