JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Vaksinasi lengkap dianggap sebagai langkah krusial dalam pencegahan demam berdarah dengue (DBD) dan dapat menurunkan risiko keparahan serta rawat inap.
Spesialis dokter anak, dr. Nunki Andria Samudra, Sp.A, dalam gelar wicara bertajuk "Bye Bye DBD: 3M Plus dan Vaksin DBD Cara Terkini Terhindar dari Demam Berdarah" di Jakarta, menyebutkan bahwa saat ini masih belum ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan DBD.
BACA JUGA:Waspadai Demam Berdarah, DBD Diprediksi Meningkat Pasca El Nino
BACA JUGA:CATAT! Ini Fase Perjalanan Klinis DBD untuk Menyelamatkan Nyawa
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus atau penghilang nyeri (pain killer), katanya.
"Oleh karena itu, dibutuhkan pencegahan yang komprehensif agar kita dapat terhindar dari risiko DBD parah dan kematian," kata dr. Nunki sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
Pencegahan inovatif melalui vaksin DBD yang saat ini tersedia di Indonesia diperuntukkan bagi kelompok usia 6-45 tahun.
Vaksin ini dapat diberikan terlepas dari paparan DBD sebelumnya dan dapat diakses secara mandiri oleh masyarakat.
BACA JUGA:2024, Kasus DBD di Muaro Jambi Melonjak Tajam
BACA JUGA:Lonjakan Kasus DBD di Kabupaten Kerinci Memerlukan Respons Cepat
"Vaksin DBD adalah salah satu langkah krusial untuk meningkatkan perlindungan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Namun, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan," tambahnya.
DBD merupakan penyakit yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Virus dengue dapat mengakibatkan dua kondisi, yaitu demam dengue dan demam berdarah dengue.
Demam dengue biasanya menimbulkan gejala ringan, seperti demam tiba-tiba dan berbagai gejala yang tidak spesifik, termasuk sakit kepala bagian depan, nyeri retro-orbital, nyeri tubuh, mual dan muntah, nyeri sendi, lemas, dan ruam.
Sementara demam berdarah dengue biasanya dapat menyebabkan gejala yang lebih berat, seperti perdarahan kulit, termasuk petekie dan purpura, bersama dengan perdarahan gusi, epistaksis, menoragia, dan perdarahan saluran cerna.