Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek menandatangani kerja sama antara satuan pendidikan SMK dengan PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy).
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek baru saja menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy) untuk meningkatkan keahlian siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor TIK, yang semakin vital dalam dunia industri saat ini.
Menurut rilis yang disiarkan di Jakarta pada Selasa, kerja sama ini bertujuan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dunia usaha dan dunia pendidikan vokasi, khususnya dalam bidang TIK.
BACA JUGA:Kemendikbudristek Perkuat Komitmen Melalui Pentas Musik KILA 2024
BACA JUGA:Kemendikbudristek Siap Terapkan Sanksi Berdasarkan Hasil Investigasi Kasus FK Undip
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menegaskan bahwa pekerjaan di sektor TIK memiliki prospek yang sangat cerah dan menawarkan peluang besar untuk meningkatkan penghasilan masyarakat.
"Pekerjaan di bidang TIK merupakan salah satu jenis pekerjaan yang sangat dibutuhkan di masa depan. Dengan keterampilan yang memadai, para pekerja di sektor ini tidak hanya memiliki kesempatan untuk memasuki kelas menengah, tetapi juga dapat mencapai tingkat penghasilan tinggi, yang sangat penting untuk membantu Indonesia keluar dari middle income trap dan bergerak menuju status negara maju," ujar Tatang Muttaqin.
Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi dengan BNET Academy sangat penting untuk memastikan pendidikan vokasi yang relevan dan sesuai dengan perkembangan industri TIK yang pesat.
BACA JUGA:Kemendikbud Tekankan Kesepakatan Kelas dalam Pemanfaatan AI
BACA JUGA:Anggaran Kemendikbudristek 2025 Fokus pada Kesejahteraan dan Kebutuhan Guru
"Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mendekatkan pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri serta mendorong kontribusi pendidikan vokasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," imbuh Tatang.
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berkomitmen untuk terus mendorong pelibatan industri dalam pendidikan vokasi.
Tatang berharap, dengan adanya kerja sama ini, akan semakin banyak SMK yang bermitra dengan industri, terutama di daerah-daerah ekonomi penting seperti Purwakarta, Cikarang, dan Karawang.
"Daerah-daerah ini memiliki dampak luas bagi perekonomian Indonesia dan merupakan lokasi strategis untuk penerapan pendidikan vokasi yang berkualitas," ujar Tatang.