SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO- Dedi Sugianto alias Bujang (35), warga RT 11 Kelurahan Suka Sari, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, meninggal dunia setelah tidak sadarkan diri selama 23 hari di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur.
Bujang meninggal pada Rabu (18/09/2024) sekitar pukul 09.00 WIB, setelah mengalami luka parah di bagian kepala yang diduga akibat penganiayaan sebelum dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan intensif.
Bujang sebelumnya merantau ke Jakarta atas ajakan seorang warga setempat bernama Anto. Setelah tiba di Jakarta, Bujang tidak memberikan kabar kepada keluarganya di Sarolangun.
BACA JUGA:Identitas Mayat Wanita di RT 20 Lorong Teladan Terungkap, Ini Datanya
BACA JUGA:Penemuan Mayat Wanita Menggegerkan Warga Payo Lebar
Keluarga akhirnya mengetahui keberadaan Bujang setelah menerima informasi melalui media sosial yang menyebutkan bahwa ada seorang warga Sarolangun dirawat di ICU Rumah Sakit Persahabatan tanpa ada sanak keluarga yang menemani.
"Kami mendapat kabar bahwa Bujang dirawat di rumah sakit, dan kami langsung berangkat ke Jakarta untuk menjenguknya," ujar Egoni Solihin, salah satu aktivis Sarolangun yang mendampingi keluarga Bujang.
Setelah dirawat di ruang ICU sejak 25 Agustus 2024, kondisi Bujang terus menurun.
Selama 23 hari dalam keadaan koma, Bujang mendapatkan perawatan intensif, namun sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil dan ia akhirnya meninggal dunia.
"Bujang mengalami kondisi mengenaskan, dengan luka parah di kepala yang diduga akibat dipukul menggunakan benda tumpul. Satu bagian kepalanya bahkan mengalami keretakan," jelas Egoni dengan penuh kesedihan.
BACA JUGA:Berkas Kasus Mayat Dalam Karung Masuk Tahap I
Keluarga Bujang kini menghadapi kesulitan untuk memulangkan jenazahnya.
Mereka yang berasal dari kalangan tidak mampu tidak sanggup membayar biaya pengobatan dan administrasi rumah sakit yang diperkirakan mencapai Rp 145 juta.
Rumah Sakit Persahabatan menegaskan bahwa jenazah Bujang tidak dapat dibawa pulang sebelum biaya tersebut dilunasi.