Pembangunan jaringan di Kampung Pund dan Banda pada 2019, kemudian Skowfro di 2022, lalu Ampas dan Uskuwar yakni 2023 dengan durasi pekerjaan sesuai kontrak 90 hari.
Namun begiru, fasilitas tersebut baru dioperasikan bersamaan pada 2024 karena adanya beberapa kendala teknis.
Dengan infrastruktur yang sudah terbangun diharapkan adanya dukungan dan peran serta masyarakat sekitar dalam menjaga keamanan jaringan listrik di sana.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Rizky Mochamad mengatakan hingga akhir tahun 2023, Kementerian ESDM mencatat realisasi rasio elektrifikasi (RE) mencapai 99,78 persen, sedangkan rasio desa berlistrik (RD) sebesar 99,83 persen.
Sementara itu, jumlah rumah tangga belum berlistrik diproyeksikan sebanyak 185.662 rumah tangga.
“Yang menjadi tugas kami, sebanyak 140 desa belum dialiri listrik, meliputi 12 desa di Provinsi Papua Barat Daya, 9 desa di Papua, 56 desa di Papua Pegunungan, 47 desa di Papua Tengah, dan 16 desa di Papua Selatan,” ucapnya.
Rasio elektrifikasi di Papua sampai dengan Agustus 2024 sebesar 97,48 persen. Saat ini, upaya yang dilakukan dalam melakukan percepatan elektrifikasi antara lain melalui Program Listrik Desa baik yang menggunakan jaringan distribusi maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Dari 7 ibu kota kabupaten yang belum berlistrik di tahun 2020 (Tolikara, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Puncak, Puncak Jaya dan Intan Jaya) PLN telah meningkatkan sebaran pelayanan sehingga pada Agustus 2024 sehingga kini tersisa tiga ibu kota kabupaten yang belum berlistrik yaitu diantaranya Kabupaten Puncak, Puncak Jaya dan Intan Jaya.
Bagi masyarakat, pelayanan listrik langsung dari PLN memiliki beberapa manfaat yaitu berupa kontinuitas dan keberlangsungan listrik yang andal.
Pengalaman selama 79 tahun melistriki Nusantara menjadi bukti bahwa PLN memiliki kemampuan teknis operasional yang baik.
Tantangan yang dihadapi dalam membangun jaringan kelistrikan seperti faktor geografis dan wilayah yang luas, kemudian kerawanan di beberapa daerah tertentu dan pembebasan tanah untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan.
Meski begitu PLN Papua terus semangat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Tanah Papua di wilayah perbatasan maupun hingga ke daerah 3T.
Bupati Keerom, Piter Gusbager, mengapresiasi jajaran PLN dan seluruh pihak yang telah membantu untuk mewujudkan ketersediaan listrik di Kabupaten Keerom. Pemerintah bersama PLN bersinergi dalam mengambil langkah-langkah menyediakan infrastruktur kelistrikan yang memadai.
Pemerintah percaya dengan komitmen yang baik maka kolaborasi mulia antar instansi ini akan terus membawa manfaat bagi masyarakat.
“Kami merasa bahagia karena PLN bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat,” ujarnya.