LUMAJANG, JAMBIEKSPRES.CO-Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang, mengalami serangkaian erupsi pada hari Ahad, dengan letusan yang mencapai ketinggian 500 meter di atas puncak.
Menurut laporan petugas, erupsi terjadi beberapa kali, termasuk pada pukul 00.11 WIB, 00.20 WIB, 00.24 WIB, 00.32 WIB, dan 00.57 WIB, meski visual letusan tidak dapat teramati. Hingga laporan disusun, aktivitas erupsi masih berlangsung.
"Pada pukul 05.04 WIB, Gunung Semeru kembali meletus dengan ketinggian letusan yang teramati mencapai 500 meter di atas puncak, atau setara dengan 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Liswanto, petugas dari Pos Pengamatan Gunung Semeru, dalam keterangan resmi yang diterima di Lumajang.
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi dengan Tinggi Letusan 600 Meter
BACA JUGA:Aktivitas Gunung Semeru Masih Didominasi Gempa Erupsi
Erupsi tersebut menghasilkan kolom abu yang berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang yang bergerak ke arah selatan. Aktivitas ini terus berlanjut.
Tak lama setelah itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini kembali meletus pada pukul 05.18 WIB dengan ketinggian letusan sekitar 400 meter di atas puncak, juga disertai kolom abu berwarna serupa.
Kemudian, erupsi terdeteksi lagi pada pukul 05.46 WIB dengan tinggi letusan mencapai 500 meter di atas puncak. Kolom abu teramati masih berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl, kembali meletus pada pukul 08.42 WIB. Meskipun visual letusan tidak terlihat, aktivitas ini tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.
Saat ini, status Gunung Semeru ditetapkan pada level Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa rekomendasi, termasuk melarang masyarakat untuk beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.
BACA JUGA:Tim SAR Jambi Evakuasi Pendaki Hipotermia dari Gunung Kerinci
BACA JUGA:Tim Polri Capai Puncak Tertinggi Jambi, KIbarkan Bendera Merah Putih di Gunung Kerinci
Masyarakat juga diimbau untuk menjauhi radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat risiko perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat menjangkau 13 km dari puncak.
Selain itu, radius aman tiga kilometer dari kawah/puncak juga harus dihindari untuk mengurangi risiko lontaran batu.
Warga diingatkan untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berasal dari puncak Gunung Semeru, terutama di daerah Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. (*)