“Secara lisan saya sudah menghadap kepala sekolah, namun kepala sekolah mengatakan masih menunggu anggaran,” katanya.
“Memang terakhir kepala sekolah mau mengambil alih rumah bedeng yang tertimpa reruntuhan bangunan ini, karena masih termasuk wilayah SMKN 1 Kota Jambi ini,” sebutnya.
Saat ini, sebanyak 10 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal disepanjang tembok pembatas sekolah SMK Negeri 1 Kota Jambi yang roboh telah mengungsi ke rumah keluarga masing-masing.
Terpisah, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi menyampaikan duka mendalam atas musibah robohnya pagar semen SMKN 1 Kota Jambi, pada siang Jumat (4/10/2024).
Kejadian itu terjadi saat hujan deras dan angin kencang yang melanda Kecamatan Telanaipura dan sekitarnya sekitar pukul 14.30 WIB.
Perwakilan Disdik yang dipimpin Kepala Bidang Pembinaan SMK, Zet Herman datang ke lokasi seusai kejadian.
"Dinas Pendidikan Provinsi Jambi turut berduka cita mendalam atas kejadian ini, kita ke lokasi dan kita semua berduka atas kejadian mengejutkan ini," sebutnya kepada Jambi Ekspres (4/10).
Di lokasi kejadian, kata Zet, pagar sekolah yang bersebelahan dengan jalan ke rumah warga. Untuk kronologis pasti sedang diteliti oleh Polresta Jambi yang juga langsung turun ke lokasi.
Ia menyatakan pagar semen sekolah yang roboh merupakan pagar lama dan bukan sedang dilakukan pekerjaan.
"Pagar lama, robohnya sekitar 40 hingga 50 meter, terjadi sekitar pukul 14.30 WIB," katanya.
Dari laporan terakhir ia menyatakan korban meninggal dunia berjumlah 3 orang.
Untuk Siswa SMKN 1 sendiri tak ada yang menjadi korban kejadian mengejutkan ini.
"Saat itu siswa sedang tidak berada di sekitaran pagar, ini musibah di kawasan sekolah kita turut berduka," sebutnya.
Ia menyatakan kejadian ini telah dilaporkan kepada pimpinan dan akan dilakukan takziah kepada keluarga korban. (*)