Sementara itu, masa kampanye pasangan capres/cawapres akan berakhir pada Sabtu, 10 Februari 2024. Adapun waktu yang tersisa tujuh hari lagi ini dapat dimanfaatkan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih.
"Dan tinggal tujuh hari lagi para peserta pemilu melaksanakan kampanye dalam rangka untuk meyakinkan para pemilih untuk memilih dirinya," jelasnya.
Ia juga sempat bertanya kepada sang guru mengenai perebutan kekuasaan. Lalu, sang Guru menjawab kekuasaan boleh direbut dan dalilnya ada dalam Al-Qur'an surat As-Shad ayat 35 yang berbunyi, "Dia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi".
Menurut dia, inti dari ayat tersebut adalah sebelum seseorang berkuasa dan memimpin Indonesia harus diawali dengan istigfar atau mohon ampunan kepada Tuhan.
Hal ini agar saat memimpin dimulai dengan hati yang bersih, niat yang ikhlas dan tulus hanya dalam rangka untuk mencari rida dan rahmat dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa.
Oleh karena itu, dia berdoa semoga para pemimpin yang terpilih mampu mengemban amanat yang telah diberikan rakyat. Ini juga merupakan simbol dari rahmat dan karunia dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa. "Siapa pun yang diberikan amanat, mohon tidak disia-siakan amanat ini melalui pemilu," tegas dia.
Dalam debat tersebut, Calon Presiden RI Anies Baswedan berjanji bakal fokus pada pembangunan manusia dengan menghadirkan kesetaraan dan keadilan saat menyampaikan visi dan misinya di debat kelima Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam visi dan misinya tersebut, Anies Baswedan menyampaikan bakal mencapai empat poin, di antaranya pertolongan cepat untuk orang sakit, menumbuhkan kecerdasan dengan biaya yang terjangkau, keluarga sejahtera dengan upah yang layak, hingga memberikan bantuan sosial (bansos) plus sesuai dengan kebutuhan.
"Kami ketika menjalankan amanat, kami akan memegang prinsip ngadék sacékna, nilas saplasna, konsistensi ucapan dan perbuatan, menjunjung kejujuran dan kearifan," kata Anies saat menyampaikan visi dan misi debat kelima Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu malam.
Dengan pembangunan manusia yang menghadirkan kesetaraan dan keadilan, menurut Anies, hal itu akan menghadirkan juga persatuan.
"Saat ini saatnya perubahan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Anies mengatakan bahwa persoalan utama di Indonesia adalah ketimpangan, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan, di antaranya terkait dengan perbedaan antara Jakarta dan daerah di luar Jakarta hingga perbedaan Pulau Jawa dengan pulau lainnya.
Menurut dia, ketimpangan tersebut menjadi fenomena yang membahayakan di Indonesia. Bahkan, di bidang perekonomian, segelintir orang menguasai sebagian besar ekonomi.
Padahal, lanjut Anies, pendiri Republik Indonesia adalah orang-orang yang terdidik. Walaupun mereka berasal dari golongan yang punya keistimewaan (privilege), mereka mendirikan Indonesia untuk semua.
"Bukan mendirikan republik untuk dirinya, golongannya, atau keluarganya, melainkan mereka mendirikan ini untuk semuanya," tegas Anies.
Anies Baswedan juga mengatakan setelah melakukan safari politik selama satu tahun ke belakang, ia menemukan bahwa jutaan rakyat berbondong-bondong menginginkan perubahan.