Donatur Harus Menghantri, Antara Tradisi dan Syiar

BUKA BERSAMA: Suasana buka bersama menu gulai kambing di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. FOTO: ANTARA/LUQMAN HAKIM --

Berlomba Berdonasi

Di balik menu takjil gulai kambing yang digrandrungi dan telah menjadi ikon Masjid Gedhe Kauman, banyak dermawan atau donatur yang membiayai menu spesial itu.

Puluhan donatur yang berasal dari berbagai daerah, bahkan mancanegara termasuk dari Malaysia, harus mengantre mendapatkan bagian berdonasi.

Mereka yang rata-rata pernah bersinggungan atau berkuliah di Yogyakarta itu acap kali berebut mendapatkan jatah bedonasi gulai kambing untuk Kamis pekan pertama Ramadhan.

Kendati daftar donatur gulai kambing untuk tahun ini telah terpenuhi untuk empat pekan Ramadhan, Djujuk bercerita ada salah satu donatur dari Jakarta yang tetap menginginkan berdonasi menu itu.

Pengurus masjid pun akhirnya memutuskan memberikan kesempatan dengan menyajikan gulai kambing pada Sabtu (30/3) bersamaan kegiatan donor darah di masjid itu.

Ribuan bungkus nasi gulai kambing itu tak disajikan asal-asalan. Jauh hari sebelum Ramadhan, takmir membuka pendaftaran bagi penyedia jasa katering dengan seleksi ketat.

Selain soal kualitas rasa, jasa katering harus mampu menyajikan gulai kambing melalui proses yang bersih dan sehat. Kondisi dapur atau tempat untuk memasak akan dicek secara langsung.

"Tahun ini ada 10 katering untuk gulai kambing. Kami punya standar. Yang enak dan berkualitas bisa kami pertahankan untuk tahun-tahun berikutnya," ujar Djujuk.

Sebelumnya, gulai kambing itu dimasak secara gotong royong oleh pengurus bersama warga Kauman. Penggunaan jasa katering baru dimulai sekitar tahun 2004 seiring meningkatnya jamaah.

Cahyo Edi (36) adalah satu dari sekian banyak warga DIY yang konsisten menanti tradisi takjil gulai kambing di Masjid Gedhe Kauman setiap Ramadhan.

Warga Godean, Kabupaten Sleman, itu mengaku rutin berbuka puasa di masjid milik Keraton Yogyakarta itu setiap Kamis sejak ia duduk di bangku kuliah pada 2010 hingga saat ini.

Bagi Cahyo, lebih dari soal cita rasa yang khas, menu buka puasa gulai kambing perlu terus dipertahankan karena sudah menjadi ciri khas di Masjid Kauman kala Ramadhan tiba.

"Bisa jadi nostalgia buat orang yang dulu kuliah di Yogyakarta terus merantau dan kebetulan pas Ramadhan ada kesempatan pulang," ucap dia.

Selain menjadi sarana syiar dan tradisi turun temurun, memastikan gulai kambing agar tak terhapus dari daftar wajib menu takjil di Masjid Gedhe Kauman merupakan salah satu ikhtiar menjaga kekayaan masakan tradisional Nusantara tetap lestari. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan