MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO–Pada bulan Juli 2024, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) mencatat 41 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), meningkat dibandingkan dengan 29 kasus pada bulan Juli 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjabtim, Ernawati, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Eko Purnomo, menyampaikan bahwa kasus-kasus ini tersebar di 11 kecamatan berdasarkan laporan dari Puskesmas.
"Pada tahun 2023, hingga bulan Juli terdapat 29 kasus DBD, sedangkan pada Juli tahun ini meningkat menjadi 41 kasus," jelas Eko.
BACA JUGA:Waspadai Demam Berdarah, DBD Diprediksi Meningkat Pasca El Nino
BACA JUGA:CATAT! Ini Fase Perjalanan Klinis DBD untuk Menyelamatkan Nyawa
Eko Purnomo mengungkapkan rasa syukurnya karena tidak ada pasien yang meninggal dunia dari kasus DBD tahun 2023 maupun 2024.
"Alhamdulillah, semua pasien yang terjangkit DBD telah dinyatakan sembuh dan tidak ada yang meninggal dunia," ujarnya.
Eko juga mencatat bahwa pada tahun 2023, Kecamatan Nipah Panjang memiliki kasus DBD terbanyak dengan total 5 kasus. Namun, pada tahun 2024, Kecamatan Muara Sabak Barat melaporkan kasus terbanyak dengan 12 kasus.
BACA JUGA:2024, Kasus DBD di Muaro Jambi Melonjak Tajam
BACA JUGA:Lonjakan Kasus DBD di Kabupaten Kerinci Memerlukan Respons Cepat
Penderita DBD didominasi oleh anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun, dengan 17 kasus pada tahun 2023 dan 20 kasus pada tahun 2024.
Untuk menanggulangi kasus DBD, Dinas Kesehatan telah menyediakan bubuk Abate kepada setiap Puskesmas di Kabupaten Tanjabtim, yang akan disebar di lokasi-lokasi rawan genangan air hujan dan diberikan kepada warga untuk digunakan di bak penampungan air rumah mereka.
BACA JUGA:Pancaroba, Masyarakat Diminta Waspada Meningkatkan Ancaman DBD
BACA JUGA:Mengkhawatirkan, Kasus DBD di Sungai Penuh Bertambah Jadi 61 Kasus
"Jika diperlukan, kami juga akan melakukan fogging untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menularkan virus dengue," tambah Eko Purnomo. (*)