JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., menganjurkan masyarakat untuk berani menyatakan sikap dan bertindak tegas terhadap perundungan (bullying).
Novi menekankan pentingnya mengungkapkan dengan jelas kepada pelaku bullying bahwa perilaku tersebut tidak dapat diterima.
"Sangat penting untuk menunjukkan sikap yang tegas mengenai apa yang Anda sukai atau tidak," ujarnya sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari ANTARA.
Ia menambahkan bahwa perundungan tidak hanya terjadi di kalangan anak-anak dan remaja, tetapi juga dapat dialami oleh orang dewasa.
BACA JUGA:Ciri-Ciri Anak Korban Perundungan yang Perlu Diperhatikan Orang Tua
BACA JUGA:Pentingnya Pengawasan Anak untuk Mencegah Perundungan di Sekolah
Untuk mencegah bullying di lingkungan kerja, Novi menyarankan karyawan untuk memanfaatkan sistem layanan yang tersedia, seperti melapor ke bagian Human Resource Development (HRD).
Novi juga merekomendasikan agar karyawan mencari dukungan dari teman dekat untuk memperhatikan dan membantu jika diperlukan.
Selain itu, untuk mengatasi trauma akibat bullying, ia menyarankan agar individu terlibat dalam aktivitas baru yang positif di luar pekerjaan untuk menambah makna hidup dan energi positif.
Novi mengingatkan bahwa jika bullying tidak bisa diatasi, karyawan harus merasa berhak untuk mengundurkan diri dari perusahaan.
"Memutuskan untuk meninggalkan lingkungan kerja yang toksik dapat membantu menjaga produktivitas dan kesehatan mental," tambahnya.
BACA JUGA: Literasi Digital Reguler Cegah Perundungan Siber pada Anak
BACA JUGA:Kasus Perundungan Jangan Ditutupi Demi Nama Baik Sekolah
Dia juga mengarahkan agar perusahaan memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mencegah dan menangani bullying.
"Penting bagi setiap organisasi untuk memiliki SOP dan penanganan bullying. Namun, yang lebih penting adalah membangun budaya kekeluargaan, saling menghargai, keterbukaan, dan keadilan di tempat kerja," tegas Novi. (*)