BANDA ACEH, JAMBIEKSPRES.CO–Kontroversi mewarnai pertandingan sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 antara tim Aceh dan Sulawesi Tengah.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengecam keras insiden yang terjadi di pertandingan perempat final yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh.
Wasit Eko Agus Sugih Harto menjadi sorotan setelah membuat keputusan yang dianggap kontroversial, termasuk memberikan dua tendangan penalti untuk tim Aceh menjelang akhir pertandingan.
BACA JUGA:Ranking FIFA Timnas Indonesia Masih di Atas Malaysia
BACA JUGA:Usai Tahan Imbang Australia, Ranking FIFA Timnas Indonesia Masih Unggul dari Malaysia
Keputusan tersebut memicu kemarahan dari pemain Sulawesi Tengah, yang kemudian berujung pada pemukulan terhadap wasit hingga ia harus dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.
PSSI berkomitmen untuk menyelidiki insiden ini secara menyeluruh dan menegaskan akan memberikan sanksi terberat kepada pihak-pihak yang terlibat.
“Ini adalah kejadian yang sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas insiden ini dan menjatuhkan sanksi yang sangat berat!”
Erick menyebutkan bahwa investigasi mendalam akan dilakukan, mulai dari mengevaluasi kepemimpinan wasit hingga reaksi tidak sportif dari pemain.
BACA JUGA:Shin Harap Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Bisa Bela Timnas Mulai November
BACA JUGA:Maarten Paes Siap Tampil Perdana untuk Timnas Indonesia Melawan Arab Saudi
“Kami akan melakukan investigasi menyeluruh. Semua indikasi ketidakadilan dalam pertandingan ini akan diteliti dengan seksama, begitu juga dengan tindakan pemain yang akan dikenakan sanksi berat,” ujarnya.
PSSI juga mengingatkan bahwa sanksi larangan seumur hidup bisa diterapkan jika terbukti ada pengaturan hasil pertandingan.
Meski demikian, Erick menegaskan bahwa tidak ada alasan yang membenarkan aksi pemukulan oleh pemain.
“Pemukulan adalah tindakan kriminal yang membawa konsekuensi hukum. Selain itu, skandal terkait keputusan wasit juga akan dikenakan sanksi hukum jika terbukti adanya pengaturan oleh oknum tertentu,” tegas Erick.
Peristiwa ini, menurut PSSI, mencoreng reputasi sepak bola Indonesia yang sedang menunjukkan kemajuan.
Untuk menjaga integritas dan mencegah kejadian serupa di masa depan, Erick memastikan bahwa hukuman yang akan diberikan merupakan salah satu yang paling berat.
BACA JUGA:Timnas U-20 Indonesia Raih Banyak Pelajaran Berharga dari Turnamen di Korea Selatan
BACA JUGA:STY Tegaskan Persiapan Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
“Kami tidak akan mentolerir pelanggaran terhadap prinsip fair play. Sanksi yang diberikan akan menjadi pernyataan tegas bahwa sepak bola Indonesia menolak praktik yang tidak adil,” ujar Erick.
Setelah insiden tersebut, Aceh melaju ke semifinal PON XXI Aceh-Sumut cabang sepak bola putra, setelah Sulawesi Tengah memilih mundur sebelum pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu, dengan skor tetap 1-1 hingga waktu normal. (*)