BATANGHARI, JAMBIEKSPRES.CO-Pemerintah Kabupaten Batanghari mengadakan sosialisasi untuk mencegah praktik Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah tersebut.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Muhammad Rifa’I, menyampaikan sambutan atas nama Bupati Batanghari yang menekankan bahwa PETI adalah kegiatan penambangan mineral atau batubara yang dilakukan tanpa izin resmi, tidak mematuhi prinsip-prinsip pertambangan yang legal, serta memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, ekonomi, dan sosial.
BACA JUGA:Mencegah Kerusakan Lingkungan, Sejumlah Desa di Limun Deklarasikan Perang Melawan PETI
"Meskipun saat ini masih ditemukan aktivitas penambangan tanpa izin, terutama penambangan emas tanpa izin (PETI), hal ini disebabkan oleh tekanan ekonomi masyarakat yang semakin meningkat dan persepsi bahwa kegiatan ini dapat memberikan penghasilan lebih baik," ungkap Muhammad Rifa’I.
PETI juga berdampak serius terhadap perekonomian negara karena dapat mengurangi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta penerimaan pajak.
BACA JUGA:Razia Gabungan Pemberantasan PETI di Muara Bungo, 15 Unit Alat Dimusnahkan
BACA JUGA:Penertiban PETI di Bungo, Polisi Bakar Base Camp dan Tahan Alat Berat
"Praktik PETI juga berpotensi memperburuk kesenjangan ekonomi, menyebabkan kelangkaan BBM, dan dapat meningkatkan harga barang kebutuhan masyarakat," tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Batanghari sangat memperhatikan masalah ini karena dampak negatifnya terhadap aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Oleh karena itu, sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mencegah penambangan emas ilegal, yang tidak hanya melanggar peraturan namun juga berpotensi merusak lingkungan serta menimbulkan konsekuensi yang serius bagi generasi mendatang.
BACA JUGA:Razia Kapolres Bungo Tidak Efektif, PETI Kembali Beroperasi Pasca Razia
BACA JUGA:Polisi Tertibkan Aktivitas PETI di Bungo, Bakar Lokasi Basecamp dan Sita Alat Berat
"Kami berharap partisipan sosialisasi ini dapat aktif dalam upaya pencegahan dan pengurangan praktik PETI di Kabupaten Batanghari," tutupnya. (*)