Dirikan Perumda Pasar, Dikelola Secara Profesional

WISATA: Wisata pinggir Sungai Martapura di Banjarmasin yang ramai tumbuh pasar dadakan. ANTARA/Sukarli--

Membangkitkan Pasar Rakyat di Kota Seribu Sungai 

Kunjungan Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri seperti membawa harapan baru bagi kebangkitan pasar rakyat di Kota Seribu Sungai, julukan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Wamendag menetapkan Pasar Pandu di Jalan Pandu, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Banjarmasin Timur, masuk lima pasar rakyat di Indonesia ber-Standar Nasional Indonesia (SNI).

—-

WAMENDAG dengan senang hati mengunjungi pasar rakyat tipe D itu, tepat menjelang digelarnya ajang Penganugerahan Penghargaan Konsumen di Indonesia, Kota Banjarmasin sebagai tuan rumah pada 18 November 2024.

Ajang itu sebagai apresiasi bagi pemerintah kabupaten/kota yang mampu mengangkat pasar rakyat. Kota Banjarmasin meraih Pasar Tertib Ukur bersama 11 kabupaten/kota lainnya.

Kemudian penghargaan pasar rakyat ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) hanya diraih lima kabupaten/kota di Indonesia, termasuk Kota Banjarmasin, yakni Pasar Pandu tadi.

BACA JUGA:Ajak Konsumen Jajal Keandalan All-New Triton

BACA JUGA: Harga Bahan Pokok di Sejumlah Pasar di Muaro Jambi Merangkak Naik

Bahkan Banjarmasin juga dinobatkan sebagai salah satu daerah tertib ukur di Indonesia, bersama 18 kabupaten/kota.

Wamendag memastikan, Pemerintah memberikan perhatian besar bagi pasar rakyat karena akan menjadi penyumbang bagi pertumbuhan ekonomi yang ditarget hingga 8 persen.

Pemerintah setempat termasuk Pemkot Banjarmasin juga diminta menerapkan berbagai inovasi yang membuat pasar rakyat kembali bangkit antara lain penerapan digitalisasi transaksi serta menciptakan lingkungan kebersihan, nyaman dan aman bagi konsumen.

Kota Banjarmasin yang sudah berusia 498 tahun pada 24 September 2024 itu, dulu pernah menjadi pusat pemerintahan seluruh pulau Kalimantan sehingga menjadi pusat perekonomian.

Seluruh pedagang dari berbagai penjuru datang ke Banjarmasin untuk jual beli barang, bisa dibayangkan betapa ramai dan besarnya perputaran ekonomi masa itu.

Kenapa Kota Banjarmasin lebih hidup perekonomiannya sejak dulu, karena distribusi barang dari pulau Jawa, khususnya Surabaya, Jawa Timur, lebih dekat dengan Banjarmasin, pada jalur laut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan