aku sudah di ujung kata untuk menuliskanmu.
Memeluk Subuh
jarum jam menusuk tubuh yang gigil.
wajah-wajah peristiwa kelam memelukku
yang sendiri berkaca sepi.
di hadapanku, tumbuh subur anak kecewa yang
telah dewasa. tubuhnya setebal sunyi yang merupa
elegi berharap mati dihabisi diri sendiri
malam ini, pohon akasia gugur di kepalaku.
ia yang saban hari meminta matamu,
tak kunjung pandai bercerita apa itu bahagia.
Kategori :