serupa senyum ibu; rapalan doa ialah bibir bulan
yang disebut sabit,
tergantung di langit meminta ibu
yang sedang menyusuiku
―tetapi ibu tidak pernah tersenyum.
di hadapanku, anak perempuan itu mengajakku
menziarahi makam tuhan
yang lama tak pernah hidup di matanya;
yang dahulu tak pernah libur,
sibuk bekerja di kepala.
di hadapanku, anak perempuan itu ialah cermin ibu,
dan di dalam cermin ibu,
―adalah aku.
Kategori :