Paman Tua
kaca, di mana kaca? rupa-rupa warna wajah
di ambang langit kuning langsat sore itu.
mencumbuinya penuh getir dan gigil.
ia terus mengunyah firman tuhan yang berserakan
di mana-mana;
di punggung tukang pikul, di mata anak yatim,
di jari-jari pengemis,
dan di lengkung senyum ibu.
kau tahu? manusia merupa tanda tanya
di bait puisi yang ingin dihapus
seorang penyair. meraba-raba takdir yang kalut.
Kategori :